Mari Mengubah Mindset Ini
Kejadian kurang menyenangkan yang dialami seorang teman turut membuka luka lama yang bercokol di hatiku.
Jadi begini, beberapa waktu lalu teman saya menghadiri sebuah acara. Anggap saja sebuah seminar atau pelatihan. Acara itu dihadiri ratusan peserta yang sebagian besar adalah pendidik.
Teman saya, dan puluhan peserta lain, adalah seorang ibu rumah tangga. Mereka mendapat undangan menghadiri acara tersebut.
Kemudian selama acara berlangsung, rupanya ada beberapa peserta yang heran dan tampak keberatan dengan kehadiran para ibu-ibu ini. Karena mereka menilai para ibu ini tidak ada hubungannya dengan sistem pendidikan.
Ah, ini mengingatkan saya ketika beberapa tahun lalu menghadiri acara dan mendapat kesan serupa dari peserta lain.
Intinya, masih banyak orang yang beranggapan bahwa ibu rumah tangga yaa sudahlah, ngurusin rumah saja. Tidak usah ikut kegiatan yang begini begitu.
Duh, let me tell you something.
Ibu rumah zaman sekarang dan ibu rumah tangga puluhan tahun lalu itu punya karakteristik yang berbeda. Zaman dulu, seorang menjadi IRT karena terpaksa, tidak punya pendidikan, tidak bisa bekerja. Sekarang? Tidak sedikit ibu-ibu yang memegang gelar sarjana bahkan master yang memilih meninggalkan pekerjaan di luar dan menjadi IRT.
Dengan modal tersebut, mereka menjadi IRT yang berilmu, mendidik anak dengan ilmu. Mereka juga tidak berhenti belajar. Toh, hari ini berbagai hal bisa dipelajari lewat internet. Kelas-kelas daring bertebaran.
Jadi, kawan, sudah saatnya mengubah mindset dan stereotip bahwa IRT itu adalah wanita yang hanya mengurusi sumur, kasur, dan dapur. IRT itu juga bisa belajar, berkembang, sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
#30DWC
#30DWCJilid46
#Day8
Comments
Post a Comment