Ketika Ide Datang Mendadak


Kemarin adalah hari yang mendebarkan dan melelahkan bagi jari-jemari saya. Bagaimana tidak, tepat di hari deadline lomba menulis, saya tiba-tiba terpikir sebuah ide tulisan feature. Kalau tidak dieksekusi, kok, rasanya sayang sekali. Alhasil, saya mencoba sajalah buat, walaupun waktunya tinggal beberapa jam lagi sampai penutupan. And I wasn’t free yesterday. Jadi harus curi-curi waktu, riset kecil-kecilan, dan menulis.

Sebenarnya jika hanya menulis lima ratus kata, it will be just fine. Masalahnya, lomba ini minimal 1500 kata! (Inhale… Exhale…) Saya yang menulis 700 kata saja sudah ngos-ngosan tentu semakin puyeng memikirkannya. Bukan jumlah yang sedikit, secara hitungan halaman kurang lebih lima atau enam halaman A4. 

Akan tetapi, sudahlah, gas pol rem blong. Sampai jam tujuh malam baru dapat lima ratus kata. Kemudian baru bisa benar-benar menulis di jam sepuluh malam, setelah si bocil tidur. Artinya, seribu kata dalam dua jam. Tulisan nonfiksi. Duh, bahkan cerpen pun agaknya sulit juga.

Kalau sambil menulis, waktu memang tidak terasa. Tiba-tiba sudah jam 11.35 pm. Hah?! Baiklah, sepertinya sedikit lagi. Ketika waktu sudah tersisa lima belas menit lagi sebelum waktu submit ditutup, masih kurang 400 kata. Astaghfirullah. 

Seketika seperti orang mabuk, jari-jari bergoyang tidak indah di atas keyboard, mengetik apa saja yang terpikirkan. Tepat pukul 11.59 pm, tombol submit diklik. Eh, kok, error? Kok malah ke-reload? Sempat panik, tapi untunglah isian formnya masih ada. Jadi langsung coba klik submit lagi, dan berhasil! Alhamdulillaaah…

Rasanya seperti habis lari sprint. Setelah itu, tanpa berpikir apa-apa lagi, langsung masuk kamar dan tidur. What a day. Ffiuuhh…

#30DWCJilid46
#30DWC
#Day18

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Kalis

Resensi Buku Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut