Bincang Buku bersama Tere Liye
Hari Sabtu, 6 April 2024, tepatnya di Gramedia Margonda, Depok, saya datang ke acara bincang buku bersama Tere Liye. Sebenarnya ini membahas buku terbarunya yang berjudul Teruslah Bodoh Jangan Pintar. Akan tetapi, rasanya malah seperti sekumpulan resisten yang lagi mau berontak. Hyahhaha.
Di acara ini si penulis mengungkapkan bahwa ia ingin sekali kita semua menyadari bahwa negara ini sedang tidak baik-baik saja, walaupun mungkin kehidupan kita sendiri rasanya baik-baik saja.
Terjadi begitu banyak ketidakadilan, ketimpangan, penyimpangan, yang dampaknya kepada masyarakat luas, dirasakan nyari seluruh rakyat. Terlepas disadari atau tidak. Bukan hanya itu, alam kita pun sudah hancur, dan bisa jadi akan lebih hancur lagi, jika semua terus dibiarkan seperti ini. Namun, semua kesemrawutan ini bukan karena satu dua orang, melainkan karena sistem yang sudah terlanjur bobrok.
Berita bagusnya, negeri yang katanya kita cintai ini, masih bisa diperbaiki, tenang saja. Asalkan, ya, kita semua mau. Dan itu yang sulit. Hahaha. Jika pemimpin mau tegas, jujur, dan berani. Jika rakyat mau manut.
Acara yang sebenarnya berlabel bincang buku ini sungguhlah tidak terasa seperti bincang buku. Lebih seperti kelas umum ekonomi, sosial, politik, yang diakhiri dengan motivasi agar tetap menjadi orang baik.
Peserta hari itu sepertinya didominasi anak muda usia belasan sampai 20-an. Ada juga ibu-ibu muda yang mengajak anak balitanya. Ada juga anak yang masih SMP.
Bincang-bincangnya hanya satu jam, beberapa tanya jawab, dan dilanjutkan book signing. Peserta yang membawa buku Tere Liye berapapun jumlahnya akan ditandatangani. Saya hanya bawa dua.
Bincang buku seperti ini pernah diadakan juga awal tahun, tapi saya batal datang. Syukurlah sekarang ada lagi. Acara ini digelar di beberapa tempat di Jabodetabek. Sejak 6 April kemarin, dan terakhir 13 April di Gramedia Grand Indonesia.
Melihat sekarang PO buku terbaru Tere Liye (Bandit-bandit Berkelas) baru dibuka, sepertinya acara serupa bakalan ada lagi dalam waktu dekat. Mungkin.
Oh, satu lagi, saya tidak memfoto atau video acara ini karena si penulis dikenal tidak suka difoto atau divideokan. apalagi di share di medsos. Jadi ketika acara, dilarang foto-foto dan video. Bahkan pihak Gramednya saja dilarang siaran live IG pas acara ini. Wkwk.
Comments
Post a Comment