Setengah Tahun dalam Kapal PJ-PJ Kece
Sering kali, saat kita ingin menyerah, sebenarnya saat itu kita sudah dekat sekali dengan tujuan. Ya, benar. Itulah yang kurasakan. Aku hampir menyerah, tapi aku memilih terus berjalan, dan rupanya aku bertemu dengan kebahagiaan yang kucari. Kebahagiaan itu adalah dipertemukan dengan PJ-PJ Kece dalam keluarga “Divisi Offline”.
And here’s the backstory…
Fyi, sejak semula tujuanku bergabung dengan komunitas ini adalah mencari teman. Ya, karena saat itu aku baru pindah ke Batam dan ingin mencari teman-teman yang satu frekuensi.
Aku pun bergabung dengan komunitas IP Batam di tahun 2017 dan menjadi admin medsos di awal tahun 2018. Setelah menjalani peran sebagai admin medsos selama hampir dua tahun, di akhir 2019, aku sudah sangat yakin untuk berhenti terlibat dalam kepengurusan.
Aku tidak ingin menjadi pengurus lagi. Aku lelah, emosiku lelah. Rasanya aku putus asa menemukan apa yang kucari di sana.
Namun tiba-tiba, seseorang menawariku. Ia memintaku menjadi PJ Rumbel Menulis. Aku menolak karena sadar diri tidak punya bakat kepemimpinan. Aku tetap ingin di rumbel sebagai member saja, menikmati saja.
Akan tetapi, si kawan itu tak berhenti merayu. Tak mau kalah, aku juga balik mendorongnya untuk menjadi pengurus lagi. Padahal sebelumnya dia juga sudah yakin mau mundur.
Kami saling dorong--tidak secara harfiah tentu saja. Perlahan, aku mulai tertarik dengan tawarannya, tapi ragu. Aku melemparkan klausa, “aku mau jadi pengurus lagi, asalkan kamu juga”. Tapi dia malah melempar balik kalimat itu. Kalau diingat-ingat, obrolan kala itu terdengar seperti adegan “you jump, I jump” antara Jack dan Rose di kapal Titanic.
Dan memang begitulah, kami akhirnya sama-sama menaiki kapal “kepengurusan”. Tentu saja, aku tidak berharap kapal ini bernasib seperti Titanic.
Beberapa minggu kemudian, kapal ini berlayar, aku masuk ke sebuah kapal kecil bernama “Divisi Offline” (kini berganti nama jadi Pengurus Kampung Komunitas). Sejak awal, entah bagaimana aku sudah merasakan adanya kehangatan yang menenangkan di kapal ini. Mungkin karena kami semua awalnya orang-orang yang mengalami kejadian “You jump, I jump”, sebelum akhirnya memutuskan naik ke kapal karena masih sayang.
Itulah yang kami lakukan, itulah yang aku rasakan. Kami bukan sekumpulan orang yang selalu optimis. Tapi di atas kapal ini, kami bisa jujur dan terbuka pada perasaan sendiri yang tidak selalu dalam kondisi baik.
Saat menaiki kapal, kami dalam keadaan berbalut luka. Lalu kami saling menyembuhkan dan menguatkan. Kami bukan dokter. Tapi kami saling merawat, saling menjaga semampunya. Dan dengan begitu, kami bahagia.
Dan kebahagiaan itulah yang menahanku tetap di sini, tetap di atas kapal yang mengarungi gelombang. Kapal yang kadang tenang, sering juga terguncang. Dengan awak kapal yang punya macam-macam kelakuan, aneh bin ajaib serta menyenangkan.
Segala yang ada di kapal ini membuatku ingin tetap berada di dalamnya. Sampai suatu hari nanti kapal ini berlabuh, dan kami sama-sama turun ke daratan. Sebagian mungkin kembali berlayar, sebagian mungkin memilih berdiam. Tapi apa pun itu, semoga kami sama-sama bahagia. :)
Disclaimer: tulisan ini mengandung unsur ke-lebay-an yang tulus dari hati terdalam. wkwk...
Peluukk, dulu kenal mba Vidi kalau setiap acara IP sekarang jadi bu PEJE kuu
ReplyDeleteSukses terus mba vid, sukses terus Rulis dan Rumbel IP lainπ€
Peluuukk baliikk..hehe..
DeleteSelamat bergabung dan berlayar bersama kamii mba awiikk.. Semoga kita sama-sama bahagia di kapal ini.. X))
Terharuuuuuuu.
ReplyDeleteTulisan dari hati bener2 juga sampainya di hati ya ππ
Ihiiyyy.. seperti kue yg dibuat dari hati juga sampai di hatii..
DeleteKu terharuuu temen ngaji barengku...sebagai sesama penumpang di kapal ini... Peluk jauuh...πΉπΉπΉ barakallahu fiik...
ReplyDeletewa fiik barakallah.. anteng2 ye maak di kapal..XD
ReplyDelete