Kelas Diksi Menarik bersama Shireishou

Semalam saya mengikuti kelas daring di WA. kelas bertema Diksi Menarik itu diampu oleh Kak Shirei. Bagi yang belum tahu, Kak Shirei adalah penulis novel di Wattpad. Sejumlah novelnya sudah terbit, ada yang dari Grassmedia, ada yang di Gramedia Pustaka Utama, dan yang terbaru di Noura. Selain novel, Kak Shirei juga membuat komik.


Nah, Kak Shirei kadang-kadang buka kelas gitu, kelas WA, atau sebut saja kulwap. Kulwap ini berbayar, tapi murah. Bagi yang mau gratisan, Kak Shirei juga banyak berbagi materi kepenulisan di wattpad dan blognya.


Oke, jadi, semalam itu belajar merancang cerita dengan diksi menarik. Kenapa saya ikut kelas ini? Jelas, karena saya selalu mentok masalah diksi. Apalagi kalau bikin cerita fiksi, ya. Kadang sedih bacanya, keinginan tak sesuai kenyataan. Hahaha.


Di kelas semalam dijabarkan tip membuat cerita menarik dengan diksi yang pas. Kak Shirei menjelaskan bahwa diksi yang baik itu yang tepat dan sesuai. Tepat secara makna dan sesuai secara situasi atau kondisi dalam tulisan. 


Ada yang membuat saya terpingkal-pingkal saat sesi latihan. Peserta diminta menggambarkan adegan tokoh utama bertemu dengan tokoh lain yang sangat cantik/tampan. Peserta pun mulai mengolah kata, mendeskripsikan tokoh supercantik/tampan dan perasaan si tokoh utama. Kemudian ada salah satu peserta menggunakan kata “surai” untuk menggambarkan rambut si tokoh supertampan. 


Sontak Kak Shirei bilang, “Ojo pake surai utk orang oyy.” 


Hyahahaha. 


Memang iya sih, di KBBI surai itu ada yang maknanya “rambut”, tapi tak bisa dimungkiri bahwa kalau mendengar kata surai, yaa yang terbayang rambut singa atau kuda. Contoh dari kata “bersurai” di KBBI pun demikian.


Terus, si peserta itu nanya lagi, “sinonim rambut apa dong? Yang ketemu di tesaurus cuma ‘bulu’... dan surai.”


Aku ngakak sendiri jadinya di rumah, pas cerita ke suami pun aku masih ketawa-tawa sendiri. Hyahahaha…


Entahlah, ya, kenapa bagi saya lucu banget. Mungkin penafsiran saya pribadi dari pertanyaannya itu yang bikin lucu. Atau mungkin sayanya yang kurang hiburan. Wkwk.


Intinya, kelas semalam menyenangkan dan menjawab kebingungan saya soal diksi. 


Eh, tapi ngapain saya ikut kelas ini, ya? Emangnya mau nulis novel gitu? 

Yaa ... iya! Haha. Akhir-akhir ini sisi fiksi saya seakan hidup lagi. Mungkin efek dari bikin cerpen untuk lomba Kemenparekraf kemarin. Ditambah baca kumcer Autumn Once More. Jadilah, potongan-potongan pizza. Eh? Kok, ngga nyambung? Gapapa. Semua akan nyambung pada waktunya. wkwkk..


Comments

  1. jadi jawabannya apa mbak pengganti rambut? kalau surai kok rasanya nggilani ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. ga ada mba, rambut aja gitu katanya..
      hahaha.. iyae nggilani bgt..ngikik aku..

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Kalis

Review Novel The Star and I (Ilana Tan)