Hikmah Dibalik Wabah (1)

Setelah beberapa minggu menerapkan social distancing, tidak keluar rumah kecuali memang perlu, bapake bekerja dari rumah alias WFH, ada satu hal yang saya sadari. Ternyata, akhir-akhir ini, saya jarang marah! Yeay! Alhamdulillah.

Biasanya, hampir setiap hari ada saja hal yang membuat saya marah pada si bocil, walaupun hanya sekali atau beberapa menit saja. Tapi saya baru menyadari, sudah beberapa hari ini saya tidak marah-marah seperti biasa. Ini sebuah pencapaian luar biasa bagi saya. Wkwk.

Tentu ada beberapa faktor, tapi yang utamanya karena bapake sekarang selalu di rumah. Artinya, saya tidak sendirian menghadapi bocil. Ketika saya capek, atau sibuk dengan urusan domestik, bocil bisa main dengan bapaknya. Alhamdulillah. Hal ini membuat saya tidak terlalu capek, sehingga tidak terlalu emosi.

Kedua, dengan adanya bapake di rumah, saya tentu jadi ada teman ngobrol. Hehe. Tidak bisa main ke rumah teman, tapi selalu ada bapake yang bisa diajak diskusi sepanjang hari. Kecuali ketika dia sibuk di depan laptop, ya. Karena namanya juga WFH, jadi di rumah pun tetap harus mantengin laptop. Tapi intinya, I’m not alone, and I’m not lonely.

Di awal-awal bapaknya WFH, bocil sempet rewel-rewel dan banyak maunya, tapi sekarang sudah tidak lagi. Sepertinya dia pun sudah beradaptasi dengan suasana baru yang ngga ke mana-mana, dan bapaknya selalu di rumah. Hehe.

Alhamdulillah, selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian.


#rulisipbatam
#tantanganmenulis

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Kalis

Review Novel The Star and I (Ilana Tan)