Istri Kutu Kupret yang Mengagumkan
Penulis: Nurul Fithrati
Tahun Terbit: 2014
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: xii + 298 hlm
Penerbit: VisiMedia Pustaka
ISBN: 979-065-209-7
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: xii + 298 hlm
Penerbit: VisiMedia Pustaka
ISBN: 979-065-209-7
Alkisah seorang wanita yang telah menyelesaikan pendidikan S2 di Australia menikah dengan seorang pria tampan yang pintar. Selain tampan, pria ini ternyata punya panggilan sayang yang sungguh istimewa bagi istrinya, yaitu “istri kutu kupret”.
Hari demi hari dilalui sang istri melayani suami sepenuh hati. Walaupun sang suami kerap menghinanya, atau memintanya melakukan ini itu, tapi sang istri dengan ke-kutu-kupretan-nya terus bersabar. Akhirnya terbuktilah, kesabaran si istri kutu kupret pun berujung indah.
Secara singkat begitulah yang dikisahkan dalam buku ini. Sherlin, anak tunggal yang biasa dimanja, tiba-tiba harus mendampingi si tampan Vano, teman masa kecil yang kini jadi suaminya. Masalahnya, ketampanan Vano yang selangit berbanding terbalik dengan sikapnya pada Sherlin. Vano sangat perfeksionis, sedangkan Sherlin cuek. Vano tidak terima apabila penataan garpu dan sendok di meja tertukar. Vano tidak mau makan makanan yang kelihatannya kurang bersih. Vano kesal jika porsi rujak yang biasa dibeli berkurang. Masih banyak lagi akibat dari sifat perfeksionis Vano yang membuat Sherlin dongkol.
Apa yang dilakukan Sherlin untuk menghadapi Vano? Istri kutu kupret ini melakukan apa saja yang bisa ia lakukan, terus menaati Vano, dan melihat sisi positif Vano. Ia tetap bertahan di samping Vano ketika Vano tak lagi mapan, ketika mereka benar-benar melarat. Satu hal yang paling hebat dari sang istri kutu kupret adalah ia nyaris tak pernah marah-marah pada Vano.
Kisah hidup Sherlin dan Vano diceritakan dengan apik dan penuh humor. Membuat pembaca yang juga ibu rumah tangga—seperti saya—merasa terhibur dan bersyukur karena suami saya tidak seperti Vano. Haha.
Buku ini bisa dibilang jadul, terbit pertama kali di tahun 2014. Jadi jangan heran jika ada beberapa kata yang viral pada masanya, tapi sekarang tidak lagi. Contohnya kata “kamseupay”. Ada yang tidak tahu arti “kamseupay”?
Tulisan karya Nurul Fithrati ini dicetak full color, sungguh memanjakan pembaca dengan warna-warni layout. Sayangnya, masih cukup banyak typo di sana-sini yang agak mengganggu. Overall, buku ini menarik untuk dibaca di waktu luang. Apalagi saya membeli buku ini ketika diskon besar-besaran di Gramedia dan harganya hanya Rp20.000. Hehe.
#30DWC
Hari demi hari dilalui sang istri melayani suami sepenuh hati. Walaupun sang suami kerap menghinanya, atau memintanya melakukan ini itu, tapi sang istri dengan ke-kutu-kupretan-nya terus bersabar. Akhirnya terbuktilah, kesabaran si istri kutu kupret pun berujung indah.
Secara singkat begitulah yang dikisahkan dalam buku ini. Sherlin, anak tunggal yang biasa dimanja, tiba-tiba harus mendampingi si tampan Vano, teman masa kecil yang kini jadi suaminya. Masalahnya, ketampanan Vano yang selangit berbanding terbalik dengan sikapnya pada Sherlin. Vano sangat perfeksionis, sedangkan Sherlin cuek. Vano tidak terima apabila penataan garpu dan sendok di meja tertukar. Vano tidak mau makan makanan yang kelihatannya kurang bersih. Vano kesal jika porsi rujak yang biasa dibeli berkurang. Masih banyak lagi akibat dari sifat perfeksionis Vano yang membuat Sherlin dongkol.
Apa yang dilakukan Sherlin untuk menghadapi Vano? Istri kutu kupret ini melakukan apa saja yang bisa ia lakukan, terus menaati Vano, dan melihat sisi positif Vano. Ia tetap bertahan di samping Vano ketika Vano tak lagi mapan, ketika mereka benar-benar melarat. Satu hal yang paling hebat dari sang istri kutu kupret adalah ia nyaris tak pernah marah-marah pada Vano.
Kisah hidup Sherlin dan Vano diceritakan dengan apik dan penuh humor. Membuat pembaca yang juga ibu rumah tangga—seperti saya—merasa terhibur dan bersyukur karena suami saya tidak seperti Vano. Haha.
Buku ini bisa dibilang jadul, terbit pertama kali di tahun 2014. Jadi jangan heran jika ada beberapa kata yang viral pada masanya, tapi sekarang tidak lagi. Contohnya kata “kamseupay”. Ada yang tidak tahu arti “kamseupay”?
Tulisan karya Nurul Fithrati ini dicetak full color, sungguh memanjakan pembaca dengan warna-warni layout. Sayangnya, masih cukup banyak typo di sana-sini yang agak mengganggu. Overall, buku ini menarik untuk dibaca di waktu luang. Apalagi saya membeli buku ini ketika diskon besar-besaran di Gramedia dan harganya hanya Rp20.000. Hehe.
#30DWC
#30DWCJilid21
#Day26
#ImWritingInLove
Pengen baca ih.. Mungkin kontennya lebih bermutu dari pada tata tulisnya yak? Bisa masuk gramed? Bisa jadi karena dia bisa bikin pembaca bahagiaaa.. hihi.. #ngasal
ReplyDeleteHmm.. bisa jadi.. ada ebooknya lho maakk..
ReplyDeleteAku seneng baca nya. Beneran lucu. Buku favorit aku kan yang lucu lucu gtu.
ReplyDeletecucok kan maaakk.. bikin buku macem tu maaakk..
Delete