Kesan di Sepuluh Hari Pertama 30 DWC


Ini adalah tulisan kesepuluh di tantangan 30 Days Writing Challenge Jilid 21 yang saya ikuti. Selama sepuluh hari ini sudah beberapa kali saya telat setor tulisan, termasuk tulisan ini. Seharusnya ini adalah tulisan kemarin, tapi saya baru sempat menuliskannya pada jam 00.16 di hari kesebelas. Semoga ini bukan indikasi menurunnya semangat. Karena memang kondisi agak tidak memungkinkan membuka laptop di siang hari, alhasil, yaa, baru sempat di tengah malam seperti ini.

Jadi, bagaimana kesan yang saya rasakan di sepuluh hari pertama tantangan 30 DWC ini? Hm… Kesan pertama yang muncul adalah ternyata saya bisa, dan saya senang. Saya tak memungkiri, 30 DWC ini membuat saya kerap begadang untuk menulis, tapi, saya menikmati hal itu. Saya menemukan bahwa walaupun saya awalnya tak ada ide, tapi setelah dijalani, toh, akhirnya ide itu keluar juga. Selalu ada hal yang bisa ditulis, terlepas dari bermanfaat atau tidak. Hehe.

Sebelum memulai tantangan ini saya agak ragu, khawatir tereliminasi. Pasalnya, saya pernah mengikuti tantangan serupa namun hanya bertahan sampai hari ke-21 kalau tidak salah ingat. Padahal saat itu tidak dibatasi minimal 200 kata. Semoga saja di 30 DWC ini tidak demikian.

Selain itu, di 30 DWC inilah saya menemukan mentor dan teman seperjuangan yang bersedia membaca serta memberi masukan untuk tulisan saya. Dan itulah yang saya perlukan selama ini. Karena tanpa adanya masukan, saran, pandangan dari orang lain, maka kualitas tulisan tidak akan meningkat.

So, overall saya senang mengikuti tantangan ini. Semoga bisa bertahan sampai akhir dengan hasil yang memuaskan dan semakin cinta menulis, cinta literasi. Aamiin.

#30DWC
#30DWCJilid21
#Day10
#ImWritingInLove

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Kalis

Review Novel The Star and I (Ilana Tan)