Cara Mudah Kurangi Sampah di Rumah
Saya tidak bilang kalau saya peduli lingkungan atau cinta bumi. Walaupun sudah beberapa kali melihat berita seputar parahnya penanganan sampah di Indonesia, tapi saya masih belum tersentuh. Entah kenapa. Mungkin karena belum merasakan efeknya langsung?
Lalu, kenapa saya mengganti tisu dengan lap? Mengapa saya membuat komposter felita? Jawabannya karena saya cinta kebersihan. Saya senang jika sekeliling saya bersih dari sampah dan bau tak sedap. Sebaliknya, saya tidak suka kalau melihat sampah yang menggunung di tempat sampah dan muncul bau menyengat. Maka dari itu, saya berusaha mengurangi produksi sampah di rumah. Apalagi petugas kebersihan di komplek ini hanya datang seminggu sekali, bahkan kadang lewat dari jadwal.
Cara pertama yang paling mudah untuk mengurangi sampah adalah membawa wadah atau tempat makan saat membeli makanan di luar. Bayangkan saja, tanpa membawa wadah sendiri, biasanya pedagang menggunakan styrofoam. Styrofoam bekas akan sangat menghabiskan banyak ruang di tempat sampah, artinya, tempat sampah cepat penuh. Jadi, bawa saja tempat makan saat jajan. Ini lebih sehat bagi diri dan bumi.
Cara kedua adalah mengganti tisu dengan kain lap. Padahal sejak dulu saya sangat ketergantungan dengan tisu. Di rumah, di tas, di mana-mana selalu sedia tisu. Tapi, lama-lama bikin kesal karena sampah tisu kerap berceceran. Solusinya ya mudah, ganti saja dengan kain lap. Sebagai pengganti tisu, tentu saya mencari yang ukurannya kecil, bukan lap besar.
Awalnya saya menggunakan kaos bekas kemudian saya gunting-gunting sendiri. Tapi saya kurang puas karena ukurannya kadang terlalu kecil, atau bahannya tidak maksimal menyerap air. Setelah mencari-cari, saya menemukan lap kecil berbahan microfiber yang sangat menyerap air dan debu, mudah dicuci, dan cepat kering. Harganya pun murah, Rp19000 untuk lima buah lap. Saya beli di ACE Hardware, merknya Pro Clean. Sebenarnya lap ini tuh adalah lap isi ulang untuk mesin pel otomatis, tapi kan bisa dipakai buat lap biasa juga. Hehe. Merk lain dengan berbagai ukuran juga banyak, tapi harganya jauh lebih mahal.
Sekian dulu info dari saya. Semoga bermanfaat, ya!
#30DWC
#30DWCJilid21
Lalu, kenapa saya mengganti tisu dengan lap? Mengapa saya membuat komposter felita? Jawabannya karena saya cinta kebersihan. Saya senang jika sekeliling saya bersih dari sampah dan bau tak sedap. Sebaliknya, saya tidak suka kalau melihat sampah yang menggunung di tempat sampah dan muncul bau menyengat. Maka dari itu, saya berusaha mengurangi produksi sampah di rumah. Apalagi petugas kebersihan di komplek ini hanya datang seminggu sekali, bahkan kadang lewat dari jadwal.
Cara pertama yang paling mudah untuk mengurangi sampah adalah membawa wadah atau tempat makan saat membeli makanan di luar. Bayangkan saja, tanpa membawa wadah sendiri, biasanya pedagang menggunakan styrofoam. Styrofoam bekas akan sangat menghabiskan banyak ruang di tempat sampah, artinya, tempat sampah cepat penuh. Jadi, bawa saja tempat makan saat jajan. Ini lebih sehat bagi diri dan bumi.
Cara kedua adalah mengganti tisu dengan kain lap. Padahal sejak dulu saya sangat ketergantungan dengan tisu. Di rumah, di tas, di mana-mana selalu sedia tisu. Tapi, lama-lama bikin kesal karena sampah tisu kerap berceceran. Solusinya ya mudah, ganti saja dengan kain lap. Sebagai pengganti tisu, tentu saya mencari yang ukurannya kecil, bukan lap besar.
Awalnya saya menggunakan kaos bekas kemudian saya gunting-gunting sendiri. Tapi saya kurang puas karena ukurannya kadang terlalu kecil, atau bahannya tidak maksimal menyerap air. Setelah mencari-cari, saya menemukan lap kecil berbahan microfiber yang sangat menyerap air dan debu, mudah dicuci, dan cepat kering. Harganya pun murah, Rp19000 untuk lima buah lap. Saya beli di ACE Hardware, merknya Pro Clean. Sebenarnya lap ini tuh adalah lap isi ulang untuk mesin pel otomatis, tapi kan bisa dipakai buat lap biasa juga. Hehe. Merk lain dengan berbagai ukuran juga banyak, tapi harganya jauh lebih mahal.
Sekian dulu info dari saya. Semoga bermanfaat, ya!
#30DWC
#30DWCJilid21
#Day20
#ImWritingInLove
#LessWaste
Comments
Post a Comment