Belajar Bahasa Arab Online? BISA aja!




Sekitar dua tahun lalu adalah pertama kalinya saya mengikuti program belajar bahasa Arab di Yayasan BISA secara online alias daring. Saat itu saya mendaftar di program Belajar Ilmu Sharaf, dan menjalani proses belajar selama kurang lebih 3 bulan. Terseok-seok karena berbagai alasan, akhirnya saya berhasil bertahan sampai akhir. Fyi, tidak semua yang ikut bisa bertahan sampai akhir karena adanya sistem DO. Namun nilai saya pas-pasan, peringkat dua dari bawah.

Mengenai sistem belajar daring (online) di Yayasan BISA, penjelasannya sudah cukup lengkap di laman Facebook BISA. Ada materi, ada kuis, dan pemanasan setiap minggu. Yang saya ingin sampaikan adalah pengalaman saya ketika menjalani dua kelas tersebut, kelas sharaf dan nahwu. Partama sharaf. Di BISA, sharaf adalah kelas pertama yang harus dilalui. Di kelas ini kita belajar tentang perubahan atau tashrif kata sehingga dapat memilih kata yang sesuai. Materi setiap minggunya disajikan dalam bentuk video, audio, dan transkrip. Jadi tholib/ah bisa memilih sendiri mana bentuk media belajar yang mereka suka. Selain itu, tentu sudah ada ebook Ilmu Sharaf yang dibagikan.


Perlu diketahui bahwa materi dalam bentuk audio di sini bukanlah versi audio dari video. Versi video adalah rekaman ketika ustadz menerangkan di kelas luring (offline). Artinya, ada dua sisi dalam rekaman video, yaitu ustadz yang menjelaskan, dan murid yang sesekali bertanya. Sedangkan versi audio hanya memperdengarkan ustadz yang sedang menerangkan pelajaran.

Dulu, saya memilih menyimak materi melalui media audio dan membaca transkrip atau ebook. Saat itu saya pikir inilah media yang paling sesuai dengan gaya belajar saya. Sejak materi pertama sampai terakhir metode itulah yang saya pilih. Namun ketika menjalani kelas Ilmu Nahwu, saya mencoba menyimak versi video, dan ternyata hasilnya lebih menyenangkan. Saya bisa lebih memahami materi karena tak jarang pertanyaan yang muncul di benak saya sama dengan yang ditanyakan oleh murid di video. Selain itu, adanya dialog dalam video membuat penyampaian materi jadi lebih hidup.

Jadi saran saya, pilihlah media yang paling sesuai, dan jangan lupa membuat catatan sendiri untuk bisa lebih memahami materi.

Kelas nahwu yang saya jalani telah selesai bulan lalu. Hasilnya, Alhamdulillah lebih baik dibanding nilai saya ketika mengikuti kelas sharaf. Akan tetapi karena saya masih kurang memahami sharaf, maka tak jarang saya terkendala dalam mengerjakan soal di kelas nahwu. Kedua ilmu ini memang saling mendukung, alangkah baiknya jika memahami keduanya.

Setelah lulus kelas nahwu (BINA Reguler), kami dikumpulkan dalam WAG Ruang Tunggu BINAR untuk mengantri program selanjutnya. Alhamdulillah.

Hal yang menyenangkan dari kelas nahwu ini adalah musyrifah yang baik hati dan berkenan menjawab pertanyaan saya. Musyrifah yang memeriksa PR dengan teliti dan memberikan saran untuk kemajuan tholibah-nya. Alhamdulillah. Semoga Allah memberikan balasan terbaik untuk para musyrifah.

Jadi, belajar bahasa Arab secara online? BISA aja!


Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel "Represi"

Kalis

Review Novel The Star and I (Ilana Tan)