Posts

Hewan yang Paling Bikin Degdegan

Apa pengalaman masa kecil yang paling menegangkan? Kalau saya, jawabannya adalah dikejar dan digigit anjing. Ouch! Semua berawal ketika aku mau main ke rumah teman yang memelihara anjing. Kalau dipikir ya aneh juga aku, udah tau teman pelihara anjing yang siap siaga di depan rumah, masih aja aku nekat. Yah, namanya juga anak-anak, yang penting main sama teman! Walaupun berisiko besar. Wkwk. Jadi pas aku sampai di depan rumahnya, itu anjing lagi tidur persis di depan pintu rumah. Rumahnya tidak ada bel, dan zaman itu belum punya HP, tentu aku harus panggil-panggil teman secara manual dong. Kupanggillah. Ngga terlalu kencang karena takut anjingnya kebangun. Benar saja, anjingnya kebangung dan aku pun langsung panik. Aku lari ke rumah depan, anjingnya mengejar dengan gigih. Sampai akhirnya aku terdesak, dan terjadilah hal itu. Wkwk. Walaupun begitu, aku masih bersyukur karena qodarullah di hari itu aku pakai celana jeans jadul yg kaku dan tebal. Jd walaupun sakit, tapi bokongku aman, ngga...

Anak Pasti Lebih Paham Bahasa Indonesia Dibanding Bahasa Asing, Benarkah?

Image
Gambar dari Pexels Karena sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia, anak-anak pun otomatis bisa dan lancar berbahasa Indonesia. Kalau begitu ajarkan bahasa Inggris saja. Pernahkah terpikir demikian? Saya pernah. Apalagi mulai usia 3 tahunan, anak sulungku sudah lancar bicara, kosakata bahasa Indonesianya banyak dan cenderung formal. Misal, dia terbiasa mengatakan “tidak” daripada “ngga”, “sangat” daripada “banget”, dll. Amanlah ini bahasa Indonesianya, pikir saya. Namun, seiring berjalannya waktu, munculnya Covid-19, bertambahnya screen time dan paparan bahasa Inggris lewat tayangan YouTube, kemampuan berbahasanya pun berubah. Tiba-tiba saja dia bisa bicara bahasa Inggris! Wow, pertama tentu saya senang-senang saja, tanpa diajari sudah bisa. Apalagi bahasa Inggris memang penting untuk ke depannya nanti. Alarm mulai muncul ketika si sulung ini ternyata lebih mengerti kosakata bahasa Inggris dibanding bahasa Indonesia. Contohnya, saat saya menjelaskan tentang imunisasi, lalu saya menyebu...

Absurd

Ab.surd: a tidak masuk akal; mustahil Ada hal absurd yang sering kali terjadiah. Kita tahu dunia ini fana, dan sebentar saja, tetapi kita tetap tidak mempersiapkannya dengan baik. Kita tahu bahwa Allah bisa mencabut nyawa kita kapan saja, tetapi kita tetap banyak magernya. Bukankah itu absurd? Memang manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Memang, kematian adalah sebaik-baik pengingatnya. Awal bulan Oktober ini, saya kembali diingatkan tentang ini melalui sebuah kejadian yang sangat menyedihkan. Suami dari kawan saya meninggal dunia. Padahal usianya masih muda, baru 29 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih balita. Sang istri tentu saja sangat syok karena almarhum meninggal mendadak, tanpa ada sakit apapun. Begitu tiba-tiba. Teman-teman yang mendengar kabar ini pun tak kalah terkejut.  Bagi saya, ini benar-benar sebuah pengingat.  Pengingat bahwa kita ini memang makhluk yang lemah, kapan saja Allah panggil, kita tak bisa menolak. Pengingat ba...

Kalis

Ka.lis: suci; bersih; murni Ternyata tidak semua yang bersih dan suci akan benar-benar tampak kebersihan dan kesuciannya. Ternyata, hal yang bersih dan suci juga bisa menjadi sebuah ujian bahkan dalam keseharian. Tahukah Anda apa hal yang suci dan bersih itu? Itulah anak (-anak). “Diangkat pena dari tiga golongan, orang gila sehingga sadar, orang tidur hingga bangun, dan anak kecil hingga baligh.” (HR. Abu Daud) Anak-anak yang kerap membuatku emosi itu sebenarnya adalah makhluk yang masih suci, tidak ada dosa pada mereka. Walaupun adakalanya mereka mengangkat suara, melawan perintah, menolak ajakan, yang ujungnya membuat marah orang tua, tetapi sejatinya mereka masihlah suci dan bersih dari dosa. Jika dengan kondisi mereka yang masih kalis begitu, aku mudah terpancing emosi menghadapinya, bagaimanalah lagi ketika mereka sudah baligh nanti? Akankah aku semakin mengobral emosi? Renungan malam ini tiba-tiba jadi menyeramkan kalau dibayangkan. Melihat di berita-berita tentang banyaknya ana...

Resensi Buku Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut

Penulis: Dian Purnomo Tahun terbit: 2023 Penerbit: GPU Jumlah halaman: 280-an Judul yang panjang seperti ini mungkin menjadi khas dari Dian Purnomo, sebagaimana judul buku sebelumnya yang tak kalah panjang, Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam . Walaupun judulnya sama-sama panjang, tetapi kisah satu ini berbeda. Sinopsis Novel ini bercerita tentang perjuangan masyarakat di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, dalam melawan dominasi perusahaan tambang. Shalom Mawira, seorang aktivis muda, berjuang bersama warga Sangihe untuk menolak penambangan di kampung halamannya. Dalam perjuangan itu ia bahkan kehilangan pekerjaannya, dan sampai dipenjara.  Namun, hal itu tidak menyurutkan perjuangan Shalom bersama teman-temannya. Bahkan, jauh sebelum itu, Shalom pernah merasakan kehilangan yang lebih besar yaitu kehilangan ayahnya. Ayahnya pergi melaut dan tak pernah kembali. Shalom yang percaya bahwa ayahnya akan kembali suatu hari nanti, bertekad akan menjaga Sangihe. Agar ketika ayahnya ...