Posts

Absurd

Ab.surd: a tidak masuk akal; mustahil Ada hal absurd yang sering kali terjadiah. Kita tahu dunia ini fana, dan sebentar saja, tetapi kita tetap tidak mempersiapkannya dengan baik. Kita tahu bahwa Allah bisa mencabut nyawa kita kapan saja, tetapi kita tetap banyak magernya. Bukankah itu absurd? Memang manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Memang, kematian adalah sebaik-baik pengingatnya. Awal bulan Oktober ini, saya kembali diingatkan tentang ini melalui sebuah kejadian yang sangat menyedihkan. Suami dari kawan saya meninggal dunia. Padahal usianya masih muda, baru 29 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih balita. Sang istri tentu saja sangat syok karena almarhum meninggal mendadak, tanpa ada sakit apapun. Begitu tiba-tiba. Teman-teman yang mendengar kabar ini pun tak kalah terkejut.  Bagi saya, ini benar-benar sebuah pengingat.  Pengingat bahwa kita ini memang makhluk yang lemah, kapan saja Allah panggil, kita tak bisa menolak. Pengingat bahwa kita

Kalis

Ka.lis: suci; bersih; murni Ternyata tidak semua yang bersih dan suci akan benar-benar tampak kebersihan dan kesuciannya. Ternyata, hal yang bersih dan suci juga bisa menjadi sebuah ujian bahkan dalam keseharian. Tahukah Anda apa hal yang suci dan bersih itu? Itulah anak (-anak). “Diangkat pena dari tiga golongan, orang gila sehingga sadar, orang tidur hingga bangun, dan anak kecil hingga baligh.” (HR. Abu Daud) Anak-anak yang kerap membuatku emosi itu sebenarnya adalah makhluk yang masih suci, tidak ada dosa pada mereka. Walaupun adakalanya mereka mengangkat suara, melawan perintah, menolak ajakan, yang ujungnya membuat marah orang tua, tetapi sejatinya mereka masihlah suci dan bersih dari dosa. Jika dengan kondisi mereka yang masih kalis begitu, aku mudah terpancing emosi menghadapinya, bagaimanalah lagi ketika mereka sudah baligh nanti? Akankah aku semakin mengobral emosi? Renungan malam ini tiba-tiba jadi menyeramkan kalau dibayangkan. Melihat di berita-berita tentang banyaknya ana

Resensi Buku Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut

Penulis: Dian Purnomo Tahun terbit: 2023 Penerbit: GPU Jumlah halaman: 280-an Judul yang panjang seperti ini mungkin menjadi khas dari Dian Purnomo, sebagaimana judul buku sebelumnya yang tak kalah panjang, Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam . Walaupun judulnya sama-sama panjang, tetapi kisah satu ini berbeda. Sinopsis Novel ini bercerita tentang perjuangan masyarakat di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, dalam melawan dominasi perusahaan tambang. Shalom Mawira, seorang aktivis muda, berjuang bersama warga Sangihe untuk menolak penambangan di kampung halamannya. Dalam perjuangan itu ia bahkan kehilangan pekerjaannya, dan sampai dipenjara.  Namun, hal itu tidak menyurutkan perjuangan Shalom bersama teman-temannya. Bahkan, jauh sebelum itu, Shalom pernah merasakan kehilangan yang lebih besar yaitu kehilangan ayahnya. Ayahnya pergi melaut dan tak pernah kembali. Shalom yang percaya bahwa ayahnya akan kembali suatu hari nanti, bertekad akan menjaga Sangihe. Agar ketika ayahnya kemb